Sunday, December 23

Pacarku adalah Mantan Tunanganku

Berawal dari cerita masa kecil yang kurang baik. Berawal dari permusuhan, saling ejek, saling timpuk antara Aku dengan perempuan manis yang bernama Lily pada masa lalu. Saat kami mungkin baru berumur 5 tahun.


Dari sebuah permusuhan di masa kecil, kemudian kami dipertemukan lagi saat beranjak dewasa. Berawal dari sebuah persahabatan, teman curhat dari situ mulai tumbuh rasa simpati, rasa saling menyayangi,

Pada hari Sabtu, 10 November 2007 atau sering aku dan dia singkat menjadi (101107). Disebuah sudut ruangan Dunkin Ramai Mall di Jogyakarta, 1 kenangan manis terukir. Disaksikan secangkir kopi hangat dan sepotong kue brownies ditemani alunan lagu yang terdengar lirih ditelinga kami " D'Cinnamons-Selamanya Cinta", tepat pada pukul 17.05 WIB pengakuan cinta itu aku ucap, awal kisah cinta kamipun dimulai.

Hari demi hari yang indah kami lalui. Banyak cerita bahagia yang kami gores. Namun tak selamanya jalan itu mulus, selalu saja ada batu sandungan di antara kami. Mulai dari tetangga yang tidak suka dengan hubungan kami, fitnah, cacian dan makian. Bahkan orang yang dari masalalu kami tiba-tiba hadir menggaggu hubungan kami.

Akhirnya pada tanggal 24 Juni 2010, kami putuskan untuk bertunangan, berharap semuanya akan berjalan lebih baik. Namun semua berjalan sebaliknya. Makin banyak masalah yang hadir dan timbul diantara kami. Banyak keegoisan yang kadang mengendalaikan kami dalam mengambil tindakan. Banyak hal yang aku dan dia sembunyikan, dan hal itulah yang menjadi boomerang bagi kami. hehhhhh,,,semua terasa sulit dan semakin rumit.

Puncaknya terjadi pada tanggal 12 Mei 2010. 2 minggu sebelum seharusnya kami menikah pada tanggal 2 Juni 2010. Pertunangan dan rencana pernikahan kami batal, Aku diminta untuk kuat atau tepatnya seolah-olah aku kuat oleh orang disekitarku. Namun tdak dalam hatiku, hancur luluh dan tak berbentuk lagi. Sebuah mimpi yang aku bangun hampir 3 tahun lamanya sirna. Ingin ku akhiri hidupku saat itu juga sebenarnya. Terlalu naif memang. Namun bagiku hanya dia dalam hatiku, satu untuk selamanya.

Pada tanggal 13 Mei 2010, tepatnya esok hari setelah kami resmi membubarkan pertunangan. Kami pergi berjalan berdua di Pantai Parangtritis. Di sana kami curahkan unek-unek dan ganjalan kami. Sampai kami sadar bahwa kami masih saling mencintai. Kami berjanji 3 tahun lagi akan kembali meneruskan semua yang tertunda.

Pada tanggal 28 Juni 2010, kami bubar untuk yang kedua kalinya karena tekanan diantara kami masih terlalu berat, masih terlalu banyak suara-suara yang kurang mengenakkan. Hancur??? Iya, aku dan dia hancur.

Seminggu kami lalui dengan kesendirian, mencoba membuka hati untuk yang lain. Namun ternyata hal itu tidak bisa aku lakukan. Hatiku mati untuk orang lain walau aku paksakan.

Aku sadar jika aku hanya menipu hati, aku sangat mencintainya, dan membutuhkannya. Hatiku hanya untuknya. Hanya untuk dia.

pada tanggal 8 Juli aku beranikan kembali untuk berkomunikasi dengan dia. Semua usaha pendekatanku harus aku mulai dari awal. Namun aku yakin KEAJAIBAN KECIL akan terjadi. Akhirnya pada tanggal 20 Juli 2010 kami kembali merajut kasih. Berharap setelah semua yang terjadi, pembelajaran yng terjadi hubungan kami akan jauh lebih baik.

Bulan juli ini, tepatnya tanggal 31 kemarin dia datang ke Jogya untuk menemuiku, melepas rasa rindu dan cinta yang terpisah antara Jogja - Jakarta. 2 hari 1 malam kami lalui dengan penuh cinta dan bahagia.

Pada tanggal 1 juli 2010, jam 18.30 harus kurelakan dia kembali ke Jakarta, kulepas kepergiannya saat kereta Senja Utama Jogya mulai bergerak dengan tetesan air mata yang berlinang. Inginku kuat namun batinku tidak. Dan aku berjanji bulan Oktober mendatang aku akan ke Jakarta untuk menemuinya.

Berharap suatu keajaiban kecil akan terjadi lagi, meneruskan apa yang selama ini tertunda. Menikah dan hidup bersamanya.

Tuhan, aku mohon retsui jalan kami berdua. Jodohkan dan dekatkan kami. Jadikan kami sepasang suami istri. Tolong bukakan pintu hati kedua orang tua kami sehingga beliau-beliau mau merestui hubungan kami lagi, karena kami tahu restu kedua orang tua kami adalah ridhlo-Mu.

Amin.

No comments:

Post a Comment

untuk itu kami sangat memerlukan partisipasi anda anda semua, dan layanan coment ini kami buka seluas luasnya