Saturday, September 17

Curhat si Tuyul kepada Sang Majikannya

Kalau bicara soal tuyul pasti sudah terbayang di fikiran anda semuakan, bagaimana bentuk dan jenisnya makhluk tersebut?

Ya saya rasa tidak saya uraikan pastinya kita semua sudah tahu gambaran situyul tersebut tapi kalau ditanya apakah anda sudah pernah melihat dengan mata kepala anda secara langsung, sudah pasti jawabanya “Tidak” he,,,he....!!!!,

Tuyul adalah sosok mahluk halus yang konon menurut ceritanya berwujud kecil botak dan telanjang, biasanya tuyul dipelihara oleh majikannya untuk diperbudak sebagai mesin pencari uang, atau sebagai alat memperkaya secara instan dan kebanyakan orang yang memeliharanya dari kalangan ekonomi bawah.

Uang yang dicurinya adalah uang yang nominalnya kecil atau uang recehan saja, itulah cara kerja tuyul masalalu sebelum adanya jaman ATM, E-banking, Kartu kredit, Rekening, Deposito dan sebagainya.

Lalu bagaimana dengan nasib tuyul-tuyul tua tersebut sekarang?

Di zaman yang canggih sekarang tuyul-tuyul tua tersebut sudah tidak banyak di gandrungi oleh peminatnya, dikarenakan tuyul tuyul tersebut tidak efesien, mungkin karena perawatannya lebih mahal ketimbang penghasilannya.

Jika ditanya “kenapa Omsetkamu menurun malam ini?”

“susah mas bro, cari uang recehan yang disimpan didalam bantal atau dibawah kasur, jangankan nyari uang recehannya, la wong nyari kasurnya saja saya muter-muter ketempat orangkaya saja tidak nemu, dari tujuh putaran dikomplek ini yang tidur pakai kasur ya Cuma mas bro sendiri, kemarin saja saya sempat salah ambil uangnya mas bro sendiri yang saya ambil di tumpukan baju didalam almari, he,,,he,,,he,,?”

“Kenapa begitu?”

“Orang kaya sekarang sudah tidak ada yang pakai kasur mas bro, yang ada sepringbad semua”, kata tuyul tua sambil menggaruk-garukan kepalanya.

“hai tuyul kenapa kamu tidak nyoba nyuri dari mesin ATM saja” pinta majikannya.

“Gak ngerti mas bro..., kode PIN nya, lagian kita gak bisa baca tulis” jawab tuyul tua dengan polosnya.

“masa dari sekian banyak orang kaya yang kamu survai tak satupun yang mempunyai uang recehan?” tanya majikan dengan nada kesal.

“tadi sih ada mas bro, rumah di pojok sana, uang recehanya banyak. Tapi pas mau saya ambil ternyata kode mata uangnya berbeda bukan (Rp) tapi ($) makanya tidak saya ambil.

“Bodoh sekali sih kamu tuyul, itu uang juga, kamu tau gak kalau 1 $ hampir sama nilainya dengan 9000 Rp. ?????

“ya mana saya tahu mas bro, kamikan tidak sekolah, lagian dari zaman dulu bangsa kami ngambilnya yg Rp terus gak ada yang mencuri $” dan bangsa kami belum ada yang merantau ke negeri tersebut, soalnya biaya paspor dan visanya mahal mas bro,, lagian kalau mau ngurus paspor harus punya NPWP, dan kami enggan mau ngurus NPWP bangsa kami banyak yang gak percaya dengan bangsa mas bro,

“ Kenapa begitu?”

“karena di dalam gedung tersebut terkadang terdapat bangsa-bangsa jelmaan kami, mas bro, bedanya kami telanjang sedangkan mereka ber jas dan berdasi. Seandainya kami diberikan jas dan dasi kami yakin kami gak kalah gantengnya dengan mereka, dan istri mas bro pasti kesensem sama saya he,,,he,,, canda mas bro......!!!!”

Dan didalam undang undang tuyul kami “sesama tuyul dilarang saling mendahului”

Dan jika dilanggar kami bisa penjara dalam botol.

“O...., ada penjara juga dalam bangsa tuyul??”

“ Ya ada lah mas bro, emang bangsa mas bro aja , bedanya bangsa kami tidak bisa di suap, kalau bangsa mas bro kan penjaranya kadang bisa disuap....”.

“Asem kamu.....!!!!!!!!!!!!”

“ia mas bro, semenjak kemajuan teknologi ini bangsa kami sepi orderan dan bangsa mas bro sendiri sudah banyak yang lebih pintar ketimbang bangsa kami sendiri, sampai sejauh ini bangsa tuyul belum bisa memindahkan uang dari satu rekening ke rekening lainya sedangkan bangsa mas bro sudah bisa melakukan itu, dan bangsa kami belum bisa mencuci uang sedangkan bangsa mas bro sudah bisa.”.

“Makanya belajar dong, supaya omset kita bisa naik”.

“saya rasa kami tidak perlu belajar mas bro, karena bagi kami, uang bukan segalanya yang terpenting pertemanan dan kesetia kawanan, ya seperti mas bro ini”.

1 comment:

untuk itu kami sangat memerlukan partisipasi anda anda semua, dan layanan coment ini kami buka seluas luasnya