Friday, March 11

Yakinkan Aku Untuk Bilang Cinta


“Yakinkan Hatiku
Untuk Bilang CINTA”

Entah kenapa aku masih belum bisa melupakan apa yang semestinya aku lupakan dan berusaha untuk tidak selalu mengharap keajaiban itu akan datang seperti layaknya sinetron-sinetron yang sering kerap muncul di layarkaca. Walaupun sesungguhnya hatiku selalu berharap agar kehadirannya yang datang secara tiba-tiba dapat menghapus semua jejak-jejak lamaku dan bayang-bayang masa laluku bersama seseorang yang secara tidak langsung dapat menyeretku kedalam gulungan kabut asmara. Aku selalu berusaha menyakinkan hatiku mungkin dia inilah wanita yang diutus oleh tuhan sebagai penggantinya.
            Jujursaja aku sebenarnya masih ragu dan meragukan akan keyakinan itu, meskipun filingku berkata bahwasanya dia ada rasa padaku, tapi jujur aku masih takut untuk memutuskan dan menerimanya sebagai pengganti wanita yang selama ini aku cintai dan yang selalu aku harapkan untuk menjadi ibu dari calon anak-anakku kelak yang keluar dari rahimnya walaupun hayalan dan harapan semua itu tak akan mungkin terjadi lagi padaku, tapi terkadang aku masih selalu optimis jika keajaiban itu akan bisa dan mudah terjadi. “sesungguhnya DIA sang pencipta hati dan sang pemilih hati yang sebenarnya dan DIA pulalah yang berhak membolak-balikan hati seseorang serta DIA pulalah yang berkuasa untuk merubah serta memalingkan hati seseorang, maka taksulit bagiNYA untuk memalingkan hatinya serta mengembalikan padaku.”
            Dia Gadis manis yang memiliki paras cantik dan berpostur tinggi semampai yang aku kenal secara tak sengaja disebuah komplek pertokoan di ujung kota tempat tinggalku. Senyumnya dan sorotan matanya sedikit mampu menggetarkan hatiku dan menyentak serta menyumbat pembuluh darahku sehingga jantungku seakan berhenti berdetak secara tiba-tiba. Memandang wajahnya yang sendu dan lugu seakan aku memandang sederetan pegunungan yang di kelilingi oleh hamparan sawah yang tumbuh menghijau diantara kaki-kaki bukit yang menjulang tinggi itu dengan angin yang sepoi-sepoi seaka-akan memberikan sentuhan dan sajian istimewa bagi pancaindra ini dan memaksa kedua mata ini untuk memandangnya dari sudut-sudut pandang yang berbeda. Sungguh wanita yang sempurna ucapku lirih didalam hati. Sehingga memaksa otakku berputar-putar mencari cara untuk dapat mengenalnya dan meminta nomor handponnya.
            Sungguh semua berjalan dengan sangat sempurna dan seakan-akan sudah ada yang mengatur sebelumnya, baik moment-moment tersendiri yang sulit aku lupakan begitu sajadan pastinya akan terkenang dalam isi kepalaku.
            Ada kedamaian dalam hatiku jika bersamamu, tetapi entah kenapa selalu saja masih ada sedikit keraguan dalam hati ini untuk bilang cinta jika hati kecil ini bertanya “apa aku mencintainya”. Kata cinta seakan berubah menjadi monster hula-hula dalam hatiku dan memaksaku kembali kedalam masa laluku. Sungguh semua itu seakan menjadi momok yang menakutkan bagiku bayang-bayang kegagalan dan kecewa serta aroma perih dan sedih seakan semakin tercium menyengat di hidungku. Belum saja kering luka yang lama masa harus muncul luka-luka yang baru?????. Pertanyaan konyol-konyol tersebut datang secara spontanitas dan membrondongku sehingga membuat bulu romaku berdiri.
            Ah...., tak seharusnya aku memvonis apa yang belum terjadi, sampai kapan aku akan menyembunyikan luka lama ini jika aku tak berusaha untuk mengobatinya. Ya...memang aku menyukainya dan aku berharap engkaulah Dewi Fortuna itu yang di utus untuk mengobati lukaku ini meskipun saat ini aku masih belum bisa bilang cinta.
            Caramu memperhatikanku membuat kesimpulan tersendiri bagiku serta menjadikan nilai tambah untukmu dalam hatiku dan aku selalu berharap akan kebenaran dari kesimpulan itu. Beri akau sedikit keyakinan agar aku dapat bilang CINTA dan beri aku sedikit bukti jika engkau adalah tulang rusukku yang hilang itu. Dengan begitu aku akan mencintaimu sepenuh hati dan berjanji akan menjaga serta menjadikanmu sebagai permaisuri dalam istana cintaku.


Azan Subuh, 20 Februari 2011,
Pangeran Katak

No comments:

Post a Comment

untuk itu kami sangat memerlukan partisipasi anda anda semua, dan layanan coment ini kami buka seluas luasnya